Tuesday, October 28, 2008

SAHABAT

Tahukah kau sahabat
Bahwa segala luka yang merobek hatimu
Dapat juga ku rasakan dan menusuk jiwaku
Bahwa darah yang menitis dari luka itu
Seiring air mata yang mengalir di pipiku
Sedarkah kau sahabat
Bahwa kepedihan yang selalu tampak di wajahmu
Adalah mimpi terburuk yang membebaniku
Bahwa sikap dinginmu untukku
Adalah pedang yang terus menghujam dadaku
Dulu secercah tawamu yang indah
Selalu menggeletek jiwaku untuk tersenyum
Tapi kini semua telah berubah
Dan bukan lagi kebahagiaan yang mampu kau berikan padaku
Kenapa sahabat??
Kau dengan mudah melepas jemariku
Padahal kau melihat aku rapuh tanpa kau di sampingku
Aku ingin kau jadi sahabat seumur hidupku
Tapi sebuah sungutan yg selalu ku dapat bila ku salah
Sebuah nasihat yang selalu membimbingku bila ku marah
Sahabat...
Kemana aku harus mencari semua ini???
Kau meninggalkan ku dengan alasan
Kau menarik dirimu
Di saat aku masih bertahan menyelamatkan semua
Kini apa yang bisa ku raih lagi???
Hanya tatapan dingin
Kenapa kita bisa mengenal???
Jawapan itu takkan pernah ada sahabat
Yang ada hanyalah kerianganmu terbebas dariku
Dan kesakitanku yang sangat menyiksa
Terus ku bertanya padamu
Apakah ada kata sahabat di hidupmu??
Seperti apa sahabat yang sempurna untukmu???
Sudahlah sahabat...
Sekarang..
Cuma beribu maaf untukmu dariku
Maaf bila ku yang bersalah
Hingga persahabatan ini berakhir
Maaf bila terus mengusik kehidupanmu sekarang yang begitu indah
MAAF SEKALI LAGI MAAF...
Bila sampai kapan pun
Ku takkan pernah bisa menghapus semua bayanganmu dan kenanganmu
Meskipun kau telah pergi dan takkan kembali
Meskipun kau ingin membuangku
Dan menghapus aku dari hidupmu
Dan meskipun kau hanya sahabat yang membawa luka bagiku
Bagiku...
Kau selalu jadi sahabatku
Selalu dalam hidupku
Karena kau adalah sahabat
Yang memiliki erti
Dari dulu sampai sekarang

4 comments:

~CHEMpaKa PuTeeh~ said...

aku sahabat ko

Anonymous said...

yela...sahabat ramai..tp 1 pun kita xkenal...hm...e2 la sahabat...

Ehem... said...

Ada seorang pemuda yang sangat pemarah. Dia tidak dapat
mengawal kemarahannya walaupun ianya hanya satu masalah kecil sahaja.
Pada suatu hari, bapanya telah menghadiahkannya dengan seguni paku.
"Untuk apakah paku-paku ini ayah?" tanya pemuda tersebut.
"Setiap kali kamu marah, kamu pakulah tembok batu di hadapan rumah kita
ini, bagi melepaskan kemarahan mu" jawab ayahnya. Pada hari yang
Pertama sahaja, pemuda itu telah memaku sebanyak 37 batang paku pada tembok batu
tersebut. Selepas beberapa minggu, setelah dia dapat mengurangkan kemarahannya,
jumlah paku yang digunakan juga berkurangan.
Dia mendapati, adalah lebih mudah mengawal kemarahannya dari memukul paku
menembusi tembok batu tersebut. Akhirnya tibalah pada suatu hari,
dimana pemuda tersebut tidak marah, walau sekali pun.
Dia pun memberitahu ayahnya mengenai perkara tersebut dengan gembira.
Bapanya mengucapkan tahniah dan menyuruh dia mencabut kembali paku itu
satu persatu, pada setiap hari yang ia lalui tanpa kemarahan.
Hari berganti hari, dan akhirnya dia berjaya mencabut kesemua paku-paku
tersebut. Pemuda tersebut lantas memberitahu perkara tersebut
kepada
bapanya dengan bangganya.
Bapanya lantas memimpin tangannya ke tembok tersebut dan berkata "Kau
telah melakukannya dengan baik, anakku, tetapi lihatlah kesan lubang-lubang
di tembok batu tersebut, tembok itu tidak akan kelihatan sama lagi
seperti sebelumnya. Bila kau menyatakan sesuatu atau melakukan sesuatu ketika
marah, ianya akan meninggalkan kesan parut dan luka, sama seperti ini.
Kau boleh menikam seseorang dengan pisau dan membunuhnya. Tetapi ingatlah,
tak kesah berapa kali kau memohon maaf dan menyesal atas perbuatam mu,
namun lukanya masih tetap ada. Luka di hati adalah lebih pedih dari luka
fizikal. Sahabat adalah permata yang sukar dicari.
Mereka membuatkan kamu ketawa dan menggalakan mu
ke arah kejayaan.
Sahabat juga adalah seorang pendengar, berkongsi suka dan duka dan
sentiasa membuka hatinya kepada
kita.

Anonymous said...

hehe

LAGU AKU...